Tata
letak atau layout merupakan salah
satu keputusan yang menentukan efesiensi operasional perusahaan dalam jangka
panjang (Heizer & Raderm, 2012). Tata letak atau layout merupakan susunan departemen, tempat kerja, dan peralatan,
dengan perhatian utama yaitu pada pergerakan kerja (pelanggan atau material)
melalui sistem : tata letak tetap (fixed-position
layouts), tata letak proses (process
layouts), tata letak produk (products
layouts), atau tata letak kombinasi (combination
layouts). Tata letak menjadi suatu rangkaian proses keputusan yang
diberikan dengan berorientasi pada jangka panjang serta menjadi strategi (Arif,
2017).
Strategi
tata letak sangat penting bagi keberhasilan suatu perusahaan, karena dengan adanya
tata letak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan
produktivitas perusahaan. Tata letak yang baik mempertimbangkan bagaimana
memperoleh penggunaan ruangan yang tinggi pada masing-masing tempat, tata letak
bertujuan untuk memanfaatkan area yang ada sehingga tidak dianjurkan adanya
ruang (space) yang tidak terpakai
agar mempersingkat proses manufaktur dan memudahkan kegiatan supervisi.
Menurut
Haizer & Render (2008) Tata letak yang baik memerlukan beberapa hal, yakni
:
1.
Peralatan penanganan bahan atau material.
Manajer harus memutuskan peralatan yang digunakan
2.
Kebutuhan kapasitas dan ruang, apabila orang
mesin, dan perallatan diketahui, maka manajer dapat menyutun tata letak dan
menyediakan ruang bagi setiap komponen.
3.
Lingkungan dan keindahan, tata letak
berkaitan dengan keputusan mengenai tempat, jendela, ruang dan berbagai
fasilitas lainnya seperti aliran udara, ketenangan, privasi, dan lain-lain.
4.
Aliran informasi, komunikasi adalah penting
bagi organisasi dan harus didukung oleh tata letak.
5.
Biaya perpindahan antar berbagai pekerja, ada
beberapa pertimbangan yang berkaitan dengan perpindahan bahan untuk kepentingan
bidang tertentu di proses selanjutnya.
Sumber :
-
Render & Heizer (2012). Manajemen
Operasional. Jakarta:SalembaEmpat
Posting Komentar